Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 21:43:58【Resep】219 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(815)
Artikel Terkait
- DPRD Banjarmasin desak SPPG tingkatkan higienitas cegah keracunan MBG
- Perkuat kualitas MBG, Pemkab latih petugas penjamah makanan
- Riset: Mayoritas responden akui MBG ringankan beban keluarga RI
- Tujuh sayuran beku rekomendasi dietisien untuk jaga kadar kolesterol
- Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
- UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah
- Metode memasak berbasis air bantu jaga nutrisi dan kurangi peradangan
- Kisah perempuan Gaza: Menjaga asa sebagai ibu dan dokter saat konflik
- PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan
- Menikmati gemerlap cahaya Guangzhou dari kapal di Sungai Mutiara
Resep Populer
Rekomendasi

IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik

Prabowo: Dari 1,4 miliar porsi, MBG sukses 99,99 persen tanpa keracunan

BPOM: Keamanan pangan yang baik mampu dukung pertumbuhan ekonomi

Gaya hidup modern picu lonjakan risiko diabetes

Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2

Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan

Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?

Perpres Tata Kelola MBG tetapkan larangan masak sebelum pukul 12 malam